Laman

ALQOMAR PROJECT

Anda bisa memesan KAOS ALQOMAR dengan disein sebagai berikut:
Kaos tampak depan

Kaos tampak belakang

Content gambar

Bagi anda yang ingin pesan kaos ALQOMAR silakan mengirim pesan singkat ke nomor 0813 2888 4226 (Akhid Nur Setiawan) dengan format: PESAN KAOS#NAMA LENGKAP#ALAMAT LENGKAP#NOMOR HP#UKURAN KAOS (S/M/L/XL).
Harga kaos:
  1. Diambil sendiri di Jogja Rp 50.000,00 (bisa nego)
  2. Dikirim ke alamat Jawa Rp 100.000,00
  3. Dikirim ke alamat luar Jawa Rp 150.000,00
  4. Bagi yang sudah bekerja dianjurkan membeli dengan harga semahal-mahalnya :D
Uang bisa ditransfer ke nomor rekening yang akan diberitahukan setelah andamengirim pesan singkat pemesanan.
Sebagian kelebihan ongkos produksi dan ongkos kirim akan digunakan untuk infaq pengadaan MARKAZ DAKWAH DPD PKS SLEMAN.
Konfirmasi pemesanan PALING LAMBAT hari KAMIS 31 Desember 2009 pukul 16.00 WIB
Jazakumullohu khoiron katsiron...
NB: informasi MARKAZ DAKWAH DPD PKS Sleman bisa dilihat di: http://www.facebook.com/group.php?v=info&ref=search&gid=167361634129

Psikologi Massa, Opo Seh?

Suatu sore rombongan suporter sebuah kesebelasan pulang dari stadion sambil merayakan kemenangan tim kesayangan mereka. Sebagian dari mereka tidak memakai helm bahkan pada akhirnya bersama-sama menerobos lampu merah, para pengguna jalan lain tak punya nyali untuk melawan pelanggaran mereka. Sekelompok siswa putih abu-abu dengan berani menyerang sekelompok siswa dari sekolah lain, tak hanya batu, balok, rantai, gir, bahkan sampai senjata tajam mereka gunakan untuk "berperang". Berpuluh demonstran tanpa merasa bersalah merusak fasilitas umum. Itu beberapa contoh perilaku psikologis pada sekumpulan massa. Mereka jadi berani melakukan pelanggaran serta hal-hal membahayakan karena berkumpul dan mempunyai kesamaan nilai.

Apakah ketika suatu pelanggaran dilakukan oleh banyak orang lantas hal tersebut menjadi ma'fu atau tidak dikenai hukum? Wah, bisa gawat urusan kalau begitu. Korupsi bareng, sogok suap bareng, penjarahan, dsb, masak mau dibiarkan? Inilah kelemahan hukum dunia. Hukum Alloh di akhirat nanti tidak menghukumi massa tapi individu. Hubungan ayah anak tak lagi bermanfaat, suami istri, santri kiyai, semua itu tidak bisa membantu kita mempertanggungjawabkan perbuatan kita sendiri di hadapan Alloh.


Dalam sebuah pengajian seorang kiyai menceritakan pengalamannya ketika masih nyantri di sebuah pondok pesantren. Malam itu di pondok sedang ada acara peringatan harlah NU. Keramaian acara menggiurkan para santri untuk diam-diam "metu", keluar dari pondok yang sebenarnya merupakan perbuatan larangan bagi santri di pondok. Beliau berpikir, "Nek bareng-bareng paling rak yo ora diukum" (Kalo bersama-sama mungkin tidak akan dihukum) 

Apa yang terjadi ketika sekumpulan santri "bandel" itu kembali ke pondok? Ternyata pak kiyai sudah menghadang di jalan masuk pondok dan akhirnya semua santri yang melanggar aturan pondok tersebut dihukum masuk kolam dengan pakaian lengkap. Melanggar secara berjama'ah bukan berarti tidak akan mendapatkan 'iqob. Ini juga bermakna bahwa kebatilan yang umum dilakukan orang tetaplah kebatilan.


Mengikuti kebanyakan orang belum tentu benar. Segala sesuatu harus ada standar kebenarannya. Standar kebenaran dalam hidup ini tentunya Al-Qur'an dan As-Sunnah. Betapapun banyak manusia mengerjakan dan memaklumi suatu perkara, jika perkara tersebut merupakan bagian dari larangan Alloh maka sampai kiamat akan tetap menjadi larangan Alloh. Yang halal itu jelas halal dan yang haram itu jelas haram, kaidahnya tetap. Adapun di antara keduanya ada perkara syubhat, ini yang perlu kehati-hatian lebih.


Sebuah sajak jawa mengatakan, "Jamane jaman edan, yen ora melu edan ora keduman, nanging isih luwih bejo wong kang eling lan waspodo" 
Zamannya zaman gila, kalau tidak ikut gila tidak kebagian, tapi masih lebih beruntung orang yang ingat dan waspada. Akan ada suatu masa di mana keadaan dunia menjadi sangat kacau, halal jadi haram, haram jadi halal, kemaksiatan dan kerusakan merajalela, serta keadaan lain yang mengerikan. Pada saat itulah semua orang menjadi "gila" kecuali mereka yang tetap berpegang teguh pada kebenaran. Kebenaran dari Al-Qur'an dan As-Sunah bersifat mutlak, tidak dipengaruhi waktu dan tempat.


Kaidah "al-'aadatu muhakkamatun", suatu adat bisa menjadi (standar) hukum berlaku ketika Al-Qur'an dan As-Sunnah tidak menerangkan perkara mengenai hal tersebut. Kita ambil sebuah contoh dalam hal pernikahan. Kebiasaan orang Indonesia menikah dengan mahar seperangkat alat sholat. Apakah ini bid'ah? Rosululloh tidak pernah menetapkan mahar yang harus diberikan seorang laki-laki pada wanita calon istrinya. Jika adat kita membiasakan mahar berupa seperangkat alat sholat dan hal tersebut boleh-boleh saja dalam fiqh munakahat maka tidak perlu khawatir menjadi bid'ah ketika kita melestarikannya. Allohu a'lam...

Tidak semua psikologi massa membuahkan keburukan atau pelanggaran. Perintah Alloh agar kita berpegang teguh pada tali Alloh dan larangan berpecah belah berhubungan dengan psikologi massa yang baik. Kecintaan Alloh pada barisan yang rapi dan tersusun kokoh juga merupakan salah satu bentuk psikologi massa. Ketika suatu kelompok bertemu pasukan musuh maka kelompok itu dilarang mundur kecuali menyusun siasat atau menggabungkan diri dengan pasukan yang lain, perintah pergi ke medan perang secara bersama-sama atau berkelompok-kelompok, perintah berjama'ah, larangan banyak berdebat, dsb menunjukkan bahwa psikologi massa juga mempunyai dampak baik. Mungkin kita ingat kisah para sahabat mengobok-obok sebuah selat karena salah satu dari mereka kehilangan barangnya di dalam air atau ketika para sahabat bersama-sama membersihkan gigi dengan siwak hingga pengintai dari pasukan musuh merasa takut.

Kesatuan kekuatan 'aqidah dan ukhuwah membuat para sahabat berani dan akhirnya menang dalam perang Badar meski jumlah musuh lebih banyak. Seorang Musa meminta Alloh mengutus Harun untuk menemaninya karena merasa takut menghadapi Fir'aun. Keduanya lalu meminta Alloh mengutus Bani Isroil bersama mereka. Dengan berjama'ah Islam merasa dan menjadi lebih kuat. Dengan berjama'ah pula pahala sholat menjadi berlipat-lipat.

Jika kita pernah menonton "Finding Nemo" kita pasti melihat adegan sekelompok ikan terjerat jaring nelayan. Nemo mempunyai ide untuk mengajak semua ikan berenang ke bawah. Akhirnya semua ikan berenang ke bawah bersama-sama hingga kayu penyangga jaring patah dan semua ikan kembali terbebas. Jama'ah mempunyai kekuatan dan pengaruh yang luar biasa. "Satu lidi tak bisa apa-apa, tapi jika dikumpulkan menjadi sapu, kotoran mana yang tidak bisa dibersihkan?" begitu kira-kira kata ustadz Rahmat Abdullah.

Bagai Air di Daun Talas

Kapan terakhir kali anda menggunakan peribahasa atau majas dalam bercakap-cakap? Menulis dengan perumpamaan? Sepertinya sudah lama sekali kata-kata indah dan nyastra tidak kita gunakan dalam hidup keseharian. Setidaknya SMA menjadi saat terakhir kali kita berkutat dengan pelajaran bahasa Indonesia dan sastra. Yah, kecuali mereka yang bergelut dalam dunia kata-kata.

Tidakkah kita sadar bahwa khasanah bahasa di negeri kita amat indah? Siapa kini pengusungnya? Pantun, pak Tifatul Sembiring seakan menjadi ikon pejabat yang cakap dalam merangkai sampiran dan isi dalam pidato-pidato dan berbagai pernyataannya. Ibu Megawati juga menjadi ikon pembuat perumpamaan-perumpamaan pedas bagi lawan politiknya. Ah, indah nian, rancak bana, AKU CINTA BAHASA INDONESIA!

Dalam gerimis isi kepalaku berjalan ke masa kecil ketika masih SD. Kelas dua atau tiga SD aku membuat karangan waktu THB (Tes Hasil Belajar). Ada empat gambar petani acak dari membajak, menanam padi, memanen, serta mengolah hasil pangan yang harus dirangkai menjadi sebuah cerita. Rupanya aku terlalu banyak menggunakan kata "lalu".

Masih di usia SD, bermodal sebuah radio tua aku sering merekam acara kirim-kiriman pantun di salah satu stasiun radio lokal lalu mencatat hasil rekaman tersebut dalam sebuah buku. Menyenangkan sekali rasanya ketika di sekolah aku bisa memplagiat pantun dan memamerkannya pada teman-teman. Kadang aku juga mencoba mengarang pantun. Sebuah pantun penyemangat pernah kutempel di dinding kamarku, "Bunga mawar bunga kates, selamat belajar semoga sukses".

Di kelas satu SMP pelajaran bahasa Indonesia begitu menyenangkan. Ibu guru kami senang bercerita, dari yang lucu hingga yang horor. Tiap awal pelajaran masing-masing kami bergantian maju ke depan kelas untuk bercerita atau apapun terkait bahasa verbal sebagai bentuk aktualisasi diri dan "belajar ngomong". Belum lama ini baru kuketahui ternyata hasil tes IQ-ku ketika itu menunjukkan bahwa kemampuan berbahasaku lebih menonjol dibanding kemampuan lain seperti logika, mekanis, dsb.

Pada saat kelas dua SMP aku mempunyai sebuah buku koleksi puisi yang sebagian besar berisi karya-karyaku dan beberapa karya teman-temanku. Pelajaran bahasa Indonesia tetap menyenangkan saat itu, mengetahui beraneka macam majas, drama, novel, parafrase, jenis-jenis pidato, dongeng, legenda, dsb. Saat itu aku tak pernah menyadari bahwa aku punya kecenderungan yang lebih pada bahasa, hanya merasa "ini menyenangkan, menarik sekali!"


Menginjak usia SMA kecenderunganku terhadap bahasa tetap tak kurasakan. Di akhir masa-masa paling indah yang hanya dua tahun itu teman-teman menyebutku pujangga. 
"Hah! Apa-apaan ini?" kataku. 
Ternyata hal itu dikarenakan aku cukup sering membuat tulisan yang katanya "menyentuh" di buku curhat kelas. Seorang teman bahkan mau menunggu dan meminta aku berjanji menulis sebuah buku dalam waktu lima tahun seusai lulus SMA.


Kini jangankan menulis sebuah buku, skripsiku saja masih tak jelas, bagai air di daun talas. Hehe...

Dilema Hati

Bangun pagi dini hari
Buru-buru sampai lupa mandi
Ingat janji mau ketemu murobbi
Dengan semangat tinggi juga bawa data diri


Dandanan rapi aromanya serba wangi 
Sisiran gaya sepuluh jari 
Menata hati biar tidak tampak grogi 
Terima tantangan dengan pede tinggi



Terkejutnya tiada tara 
Saat murobbi memberi data 
Sekuntum bunganya serba mempesona 
Hafalan al-qur'annya sungguh luar biasa



Visi jihadnya menguntai indah sastra 
Misi dakwahnya setara dengan S3 
Sedangkan diri cuma pemateri LDK atau sekolah pagi 
Paling banternya hanya jadi MC 
Juz 'Ammanya pun bolong sana-sini



Susahnya mengukur potensi di dalam hati 
Jujur mana tahan hidup sendiri 
Mudahkanlah segala pintu rizki 
Dengan ma'isyah dan 'aisyah 
Percayalah hidup jadi serba indah 

Ya sih...



Nasyid karya Gondes ini dulu menjadi inspirasi untuk lebih giat menghafal juz 30 alias juz 'Amma, hehe... Karena jarang muroja'ah, bener deh, "bolong sana-sini." 

Astaghfirulloh...

Ini Nggak Penting!

Entah karena faktor apa bayangan seseorang yang telah lama tak jumpa seringkali tiba2 muncul. Tak lama setelah itu datang kabar ngajak ketemu ato sms ato apalah, tak jarang pula tiba2 ada kabar nikah. Beberapa kali mendapat firasat orang meninggal dan ternyata benar. Firasat suatu kejadian dan ternyata benar. Hmm... Jangan2 aku punya indra ke-6... Hahaha! Nggak penting kan? Aku juga gak pernah crita2 firasatku akan gini dan gitu. Kalo masalah ban motor bocor dan benar mungkin sudah lebih dari lima kali. Hahaha! Bener2 nggak penting kan?

Dahulu prasangka baikku selalu membuahkan kebaikan, pertolongan Alloh begitu dekat! Sengaja aku jalan kaki untuk pergi ke tempat ngaji, di jalan diboncengin sampai tujuan. Pas sama sekali gak punya uang, ada aja yang ngasih ato minjemin. Keren gak sih? Hidup ini begitu sederhana dan mudah ketika kita bergantung hanya pada Alloh. Akhir2 ini aku merasa terlalu memikirkan "FAKTOR", akibatnya tawakalku berkurang dan keajaiban2 jadi hilang. Prasangka buruk pada Alloh akan berbuah keburukan.

So, sepertinya aku memutuskan untuk kembali menjalani hidupku dengan keajaiban2 buah tawakal pada-Nya. Aku akan kembali tak mengindahkan suara makhluk rasionalis, tapi tetap logis, tentunya dengan logika ilahiyah. I love Alloh... Aku suka cara-Nya memperlakukanku. Alloh sangat romantis, sering ngasih kejutan, hadiah, bikin tangis iba tiba2 jadi tawa, dsb. Aku jatuh cinta pada-Mu! Aku janji tak kan lagi menjadikan-Mu yang kedua atau keberapa saja atas cintaku. Bantu aku mencinta-Mu! Menjaga cinta ini.

I like this quote... 

"Pergilah yang ingin pergi, temukan kebahagiaan pada dirimu sendiri. Aku akan tetap di sini bersama keyakinan Robb-ku." (AN)


Bismillah, aku siap melangkah... ^_^
Bagaimana denganmu kawan?? Ini adalah matahari pertama yang terbit di tahun ini, masih terbit dari timur. Apa targetmu tahun ini? Kalo aku sepertinya masih sama dengan tahun2 sebelumnya, "MEMPERBANYAK ISTIGHFAR."

Astaghfirulloh...

Lagu Anak Jadoel (downloadable)

Apakah Anda juga merasa bahwa saat ini anak-anak kita sudah terlalu tercemari oleh lagu-lagu orang dewasa? Di televisi anak-anak berkontes nyanyi dengan lagu orang dewasa bertema cinta dan patah hati. Sebenarnya negeri ini punya penduduk dengan status "anak-anak" nggak sih? Iklan jajanan pun mulai menampilkan aurot wanita tanpa maksud yang jelas. Huhh! Mari lindungi anak-anak kita dari efek buruk televisi, kalau bisa justru hapus kosa kata televisi dalam kehidupan anak-anak kita, insya'alloh lebih baik. Melihat fenomena "ganjil" anak-anak jaman sekarang saya jadi tertarik memberikan beberapa lagu anak-anak jaman doeloe masa kita masih kecil. Silakan download melalui link di bawah ini...
  1. Semut-semut Kecil
  2. Si Komo Lewat Tol
  3. Tukang Bakso
  4. Du Di Dam
  5. Si Lumba-Lumba

Perhatikan Potensi dan Bakat Anak Anda!

Mungkin karena terlalu sering menonton "Ninja Warriors" anak itu jadi ikut-ikutan melatih ototnya. Ia bergelantungan di dahan pohon rambutan berbentuk huruf Y lalu menaikturunkan tubuhnya dg kekuatan tangan. Anak itu sering bercerita padaku tentang pengalamannya di sekolah maupun ketika bermain di kampung, tentang memukul teman, mendorong, mencekik atau biasa kita menyebutnya berkelahi. Seringkali aku hanya mendengarkan, kupikir wajar anak-anak berkelahi karena aku dulu juga begitu waktu seusianya. Dulu perseteruan dg kakak kelas SD kami lampiaskan melalui permainan-permainan tradisional atau olahraga, intinya tetap berkelahi.


Pada suatu sore anak itu bercerita padaku. "Mas, aku ki juara siji terus lho, nek lari." bangganya. 
"Tenane?" 
"Tenan. Mau mubeng lapangan bal-balan aku nomer siji, gek anu kae yo ho'o, terus lari sprint yo juara..." 
Hebat bukan? Tapi tahukah anda bahwa anak itu tahun kemarin tidak naik kelas? Ia kurang pandai matematika.



Di waktu yg lain anak-anak kecil sekampungku ramai membawa senapan karet. Senapan itu terbuat dari beberapa batang lidi yg dirangkai dg karet gelang dan diberi peluru karet gelang pula. "Lagi ungsum (sedang musim)" kami biasa menyebut suatu permainan ketika banyak dimainkan. Permainan itu perlahan akan diganti permainan baru dan seterusnya akan "ungsum" lagi. Aku iseng menanyakan pada anak-anak itu, "Sing ngajari nggawe ngeneki sopo e cah?" 

Tahukah anda? Penemu permainan itu ternyata seorang anak yg juga pernah tidak naik kelas bahkan dicap nakal. Ia tinggal di sebelah rumahku. Kebiasaannya memukuli kaleng dan ember layaknya satu set drum. Ia juga pernah membuat dua buah Jathilan (kuda lumping) dari kardus dan dipajang di atas pintu depan rumahnya. Ia kelas empat SD.


Ada satu lagi kisah tentang seorang yg terkenal sebagai ahli elektronik di kampung kami. Ia begitu mahir merangkai komponen elektronika dan kelistrikan. Seluk beluk tape, salon dan sound system ia kuasai dg baik. Tahukah anda? Ia hanya beberapa semester kuliah di jurusan elektro lalu berhenti.

Renungkan!

Konspirasi Intelijen dan Gerakan Islam Radikal

Silahkan download e-book Konspirasi Intelijen dan Gerakan Islam Radikal di sini.
Semoga bermanfaat...

Do'a Kita

Bila Allah cepat mengabulkan doamu, maka Dia menyayangimu, bila Dia lambat mengabulknx, Maka Dia ingin mengujimu, bila Dia tidak mengabulkan doamu, maka Dia merancang sesuatu yang lebh baik untkmu. Oleh itu, Bersangka baik pd Allah dlm keadaan apapun. Karena kasih sayang Allah itu mendahului kemurkaanNya.
Sy***ul; 17-Nov-08 17:32

Perjuangan

SAUDARAKU,
Perjuangan akn dimulai oleh orang2 yg cerdas.
Dijalankn oleh orang2 yg berani.
Dimenangkan oleh orang2 yg ikhlas dlm perjuangannya..
Allahu Akbar !!!
Su*******to; 13-Oct-08 11:22