Tahmid


Alhamdulillahi robbil'aalamiin... 
Energi yang DAHSYAT!!!
^_^

Tadi pagi Aa' Gym menelfonku!

Jama'ah sedang berdzikir ketika aku sampai masjid. Sholat shubuh berjama'ah sudah selesai dilaksanakan dan aku sholat sendirian di pojok kiri ruang utama masjid. Salah satu hajat yg menjadikan boleh tidak sholat berjama'ah telah kujadikan argumen permakluman pada ALLOH. Alasan utamanya telat bangun sih, tapi kelamaan di WC juga menjadi salah satu alibi, he... (ini sering jhe)

Seusai sholat aku membaca dzikir ba'da sholat lalu dzikir pagi. Semua jama'ah sudah pulang tapi dzikirku belum selesai, semua lampu masjid masih menyala. Beberapa kali pernah kurasakan "ngomyang" dalam dzikir, bacaanku kacau dan berkali-kali lupa sudah sampai mana. Bila seperti itu biasanya aku langsung merebahkan tubuh dan menenangkan pikiran alias tidur. Mungkin ini sebagian alasan kita diperintahkan berhenti tilawah jika mengantuk, daripada bacaannya salah-salah, ya to? Kali ini aku berhasil menyelesaikan dzikir pagiku tapi entah kenapa ingin merebahkan diri. Agak kurang mujahadah, harusnya baca quran eh malah minta permakluman lagi. Sebenarnya perseteruan sengit terjadi dalam dada sampai (he3x) akhirnya tertidur :P


Sepulang dari masjid kucari hape di atas kasur kamarku, kulihat ada satu miskol. Waktu hendak kulihat siapa yg miskol seketika nampak panggilan nomor asing di layar. 
Kuangkat, "Assalaamu 'alaykum..." 
Terdengarlah jawaban, "Wa'alaikumussalaam wa rohmatullohi wa barokaatuh..." 
Aku kenal betul suara itu, Aa' Gym!!! 

"Gimana kabar A' akhid, baru pulang dari masjid ini? Dari subuh tadi i'tikaf di masjid?" 
Dalam hatiku bertanya, "Tahu dari mana ya?" 
Kuiyakan saja pertanyaan beliau karena memang tadi berniat i'tikaf sampai dhuha tapi kegiatannya tidur, he3x. 
"Subhanalloh, A' akhid ini semoga semua urusannya lancar ya, semoga ALLOH memberikan rizki yg barokah, aamin ya robbal 'alamiin..." kira-kira gitu.



"Gebyurrr!" suara orang mengguyur air di kamar mandi masjid membangunkanku. 
Allohu akbar! Aku mimpi! =D

Subhanalloh... Maha Suci ALLOH Yang Tak Pernah Tidur dan Tak Pernah Lupa...
Aa', terima kasih doanya, meski hanya dalam mimpi... =)

Ketika Cinta Harus Memilih... ^_~

Lupa... Dapet crita ni dari mana...
Pernah liat "The Day After Tomorrow" atau "Vertical Limit"? Ingat adegan seseorang memotong tali pengaman di ketinggian, mengorbankan nyawanya utk menyelamatkan rekannya?

Adalah pd hari itu seorang pendaki mencapai tebing bersalju. Ia mendaki dg peralatan lengkap, tentu saja tali pengaman menjadi tumpuan utamanya. Pelan & pelan, butiran salju berjatuhan tiap kali ia menancapkan kait serta memancal sisi tebing itu. Perjalanan yg dahsyat karena ia hanya seorang diri tanpa alat perekam atau dokumentasi, sensasi yg hanya bisa dirasakannya sendiri, pd saat itu, tak kan terulang.

Whussshh... Angin menerpa kacamatanya, pandangan kabur. Tiba-tiba gemuruh seperti salju longsor terdengar dari atas, jauh, semakin keras. Ia bersiap menerima jatuhan dari atas dg berpegang kian erat pd tebing & tali, dg alat-alat keselamatannya.

Beban longsoran salju nampaknya tidak sebanding dg kekuatan ototnya yg sebenarnya sangat terlatih. Ketika pijakannya lepas, tali pengaman membuat tubuhnya terayun-ayun. Entah bagaimana suara tali bergesekan dengan logam yg tertancap di tebing, tubuhnya terhempas ke bawah, melayanglah ia sampai segalanya menjadi putih.

Longsor berhenti & berhenti pula tubuhnya melayang tergantung pd tali pengaman. Alat pendakiannya semua terjatuh termasuk tas carrier berisi bahan makanan & perlengkapan survival, hanya sebilah pisau komando terselip di ikat pinggangnya.


Ketakutan & bimbang mulai melanda, beranjak panik menyergap seketika. Hidup atau mati? Naik dg tangan kosong atau diam di sini menunggu bantuan? Atau mengakhiri petualangan dg memotong tali pengaman seperti di film-film? Pertimbangan pun berlangsung seru, naik tanpa alat, mati konyol, berharap ada bantuan datang, sementara HT ikut terbawa salju yg membuat pandangannya menjadi serba putih. 

"Resiko terringan sepertinya menunggu bantuan...," gumamnya dalam hati. Tetap bergelantungan pd seutas tali pengaman akhirnya menjadi pilihan terbaiknya.


Bagaimana kiranya ending kisah sang pendaki? :D
Beberapa hari kemudian tim SAR menemukan mayat seorang pendaki tergantung pada seutas tali pengaman, kakinya berjarak satu meter dari permukaan tanah... :O


Horee! Critanya keren kan? Ini spesial untuk yg pernah nulis di status FB-nya sesuatu tentang "menginjak bumi". Halah! Mas'e ki ono2 wae. 

Lha tau critanya dari mana Mas? Katanya si pendaki ga bawa alat dokumentasi? 
Namanya juga crita Dik, itu kan fiksi dan banyak permainan kata hiperboliknya. 
Brarti crita dusta Mas? 
Ambil aja kalo ada ibrohnya. Yg penting percaya crita yg ada di alquran dan hadits, selainnya just sastra aja. Ok bro? 
Coba, ibrohnya apa? :D


Yg menarik adalah kenapa si pendaki tidak memilih untuk memotong tali pengamannya padahal ia hanya berjarak satu meter dari permukaan tanah (yg tertutup salju) & di bawah tumpukan salju ada semua perlengkapannya jika ia mau menggali. Hohoho... ^o^

Pilihan konyol bisa jadi tidak lagi konyol ketika kita tahu detail seting latar kondisi kita. Ada yg mengatakan bahwa kita perlu berada di tempat yg lebih tinggi agar bisa melihat dg perspektif utuh, ada yg mengatakan "Lihat lebih dekat!", ada juga yg mengatakan bahwa kita hampir tidak mungkin menilai sebuah lukisan ketika kita sendiri ada dalam bingkainya (lukisan itu).


Pada kisah ini tokoh utama tidak lebih tahu dari pengarangnya perihal seting latar tebing pascalongsor salju. 
Makannya ada yg ingin bisa (belajar) terbang dan ada yg ingin bisa berpijak di bumi.



What i mean is... We need adequat informations before make a decision. That is a part of CRITICAL THINKING... 

Haduh!! Tu kan, jadi inget skripsi to? Hiks... :

Ada yang tahu???

Dibolak balik kok makin asyik
Makin dibaca semakin menarik
Coba diresapi kok tambah asyik
Sampe-sampe mata gak mau melirik 2x
Ada yang tahu???

Don't you realize??

Tambah banyak lagu dan acara yang mengusungnya di tipi. Oh, Indonesia... aku masih berharap kebangkitan Islam berawal dari tanah persadamu... meski begitu banyak hal nggak penting yang menjadi komoditi di negerimu... Aku cinta murottal!!! Ayo ngaji!!! Ayo latihan adzan!!! Ayo tadarrus!!! Allohu akbar!!!

Sugesti

Akhid sedang menghadirkan semua kebahagiaan dan kesuksesan yang pernah dicapai. Jadikan kekuatan yang seratus kali lebih jelas, luebih menenangkan, dan lebiih bertenaga untuk menyelesaikan "Sesuatu yang Tertunda". Ambil nafas melalui hidung, keluarkan perlahan lewat mulut, hitung dari satu sampai seratus, tiap hitungan akan membawa kita merasakan relaksasi yang jauh lebih dalam dan juauh luebih lelap dari sebelumnya. Tepuk tangan penonton akan membawa kita masuk ke alam relaksasi bawah sadar kita jauh lebih dalam... juaauuh luebiih luelaap... ZzzZZZzzzz.... (Karena nggak bisa ditulis di FB, tak tulis di sini... He3x...)

Hehehe...

Gak jadi posting ah...

Piye Carane..???

Wahai teman, ada yang bisa membantuku memblokir email-email gak penting seperti tawaran bisnis, undian berhadiah, lotre, dsb. Dulu sih gara-garanya ngeklik iklan atau semacam pemberitahuan palsu "You've got 1 messages" di Friendster. Piye jal? Nyebahi jhe, ngebak-ngebaki...
Matur nuwun sebelumnya...