Memulai-Menyelesaikan

Hidup ini merupakan rangkaian kegiatan "memulai" dan "menyelesaikan". Beranilah memulai, lalu selesaikan! Jika sudah memulai, selesaikanlah!
(Akhid Nur Setiawan)

Menghela Nafas

Huff...
Aal iz well...
Terserah Alloh aja... ^_^

Jangan Remehkan Amal Kecil!

"Jangan remehkan amal kecil karena boleh jadi kita justru bisa ikhlas di dalamnya," begitu pesan ustadz Abdulloh Sunono dalam sebuah pengajian di Masjid Mardliyah sekian waktu yang lalu ketika membahas masalah ikhlas dalam beramal. Benarlah, terkadang kita terlalu mengejar amal-amal besar dan meremehkan amal kecil, padahal ketika beramal kecil seringkali kita malah bisa sangat ikhlas.

Jangan remehkan amal kecil karena ada seorang wanita pezina diampuni dosanya karena pernah memberi minum seekor anjing dengan sepatunya. Jangan remehkan dosa kecil karena ada seorang wanita masuk neraka karena memelihara seekor kucing lalu mendzoliminya. Jangan remehkan amal kecil karena sebesar dzarroh pun akan diperhitungkan di akhirat kelak.

Sekedar memungut sampah permen, sekedar mengucap salam kepada sesama muslim yang belum kita kenal, sekedar senyum pada sahabat kita, tak ada yang tersia insya'alloh. Jika kita bisa melakukan amal-amal ringan, kenapa harus menunggu kesempatan untuk beramal besar? Bukankah juga Alloh itu menyukai amalan yang berkelanjutan meskipun sedikit?

Boleh jadi amalan kecil yang pernah kita lakukan adalah amalan paling ikhlas sehingga bisa menyelamatkan kita di hari akhirat kelak. Boleh jadi ia pelindung kita dari siksa kubur. Boleh jadi ia perantara doa kita dikabulkan. Boleh jadi ia penghapus dosa-dosa kita.

Mari perbanyak amal, tidak harus amal-amal besar nan luar biasa. Perbanyaklah amal karena kita tidak tahu mana amal paling ikhlas yang diterima Alloh. Di antara sekian banyak amal, mungkin saja justru amal kecil yang sangat ikhlas yang akan menghantarkan kita masuk surga meraih keridhoan Alloh.

Semoga Alloh meringankan segala langkah kita dalam berupaya mencari ridho-Nya. Alloh lah yang berkenan memberi kita hidayah dan kekuatan melakukan berbagai macam amal, kecil maupun besar. Termasuk keikhlasan, Alloh jua lah yang mengizinkan...

Tawassul; Kisah Tiga Pemuda dalam Gua

Hadis riwayat Abdullah bin Umar ra.:
Dari Rasulullah saw., beliau bersabda: Ketika tiga orang pemuda sedang berjalan, tiba-tiba turunlah hujan lalu mereka pun berlindung di dalam sebuah gua yang terdapat di perut gunung. Sekonyong-konyong jatuhlah sebuah batu besar dari atas gunung menutupi mulut gua yang akhirnya mengurung mereka. Kemudian sebagian mereka berkata kepada sebagian yang lain: Ingatlah amal saleh yang pernah kamu lakukan untuk Allah, lalu mohonlah kepada Allah dengan amal tersebut agar Allah berkenan menggeser batu besar itu.

Salah seorang dari mereka berdoa: Ya Allah, sesungguhnya dahulu aku mempunyai kedua orang tua yang telah lanjut usia, seorang istri dan beberapa orang anak yang masih kecil di mana akulah yang memelihara mereka. Setelah aku mengandangkan hewan-hewan ternakku, aku segera memerah susunya dan memulai dengan kedua orang tuaku terdahulu untuk aku minumkan sebelum anak-anakku. Suatu hari aku terlalu jauh mencari kayu (bakar) sehingga tidak dapat kembali kecuali pada sore hari di saat aku menemui kedua orang tuaku sudah lelap tertidur. Aku pun segera memerah susu seperti biasa lalu membawa susu perahan tersebut. Aku berdiri di dekat kepala kedua orang tuaku karena tidak ingin membangunkan keduanya dari tidur namun aku pun tidak ingin meminumkan anak-anakku sebelum mereka berdua padahal mereka menjerit-jerit kelaparan di bawah telapak kakiku. Dan begitulah keadaanku bersama mereka sampai terbit fajar. Jika Engkau mengetahui bahwa aku melakukan itu untuk mengharap keridaan-Mu, maka bukalah sedikit celahan untuk kami agar kami dapat melihat langit. Lalu Allah menciptakan sebuah celahan sehingga mereka dapat melihat langit.

Yang lainnya kemudian berdoa: Ya Allah, sesungguhnya dahulu aku pernah mempunyai saudara seorang puteri paman yang sangat aku cintai, seperti cintanya seorang lelaki terhadap seorang wanita. Aku memohon kepadanya untuk menyerahkan dirinya tetapi ia menolak kecuali kalau aku memberikannya seratus dinar. Aku pun bersusah payah sampai berhasillah aku mengumpulkan seratus dinar yang segera aku berikan kepadanya. Ketika aku telah berada di antara kedua kakinya (selangkangan) ia berkata: Wahai hamba Allah, takutlah kepada Allah dan janganlah kamu merenggut keperawanan kecuali dengan pernikahan yang sah terlebih dahulu. Seketika itu aku pun beranjak meninggalkannya. Jika Engkau mengetahui bahwa aku melakukan itu untuk mencari keridaan-Mu, maka ciptakanlah sebuah celahan lagi untuk kami. Kemudian Allah pun membuat sebuah celahan lagi untuk mereka.

Yang lainnya berdoa: Ya Allah, sesungguhnya aku pernah mempekerjakan seorang pekerja dengan upah enam belas ritel beras (padi). Ketika ia sudah merampungkan pekerjaannya, ia berkata: Berikanlah upahku! Lalu aku pun menyerahkan upahnya yang sebesar enam belas ritel beras namun ia menolaknya. Kemudian aku terus menanami padinya itu sehingga aku dapat mengumpulkan beberapa ekor sapi berikut penggembalanya dari hasil padinya itu. Satu hari dia datang lagi kepadaku dan berkata: Takutlah kepada Allah dan janganlah kamu menzalimi hakku! Aku pun menjawab: Hampirilah sapi-sapi itu berikut penggembalanya lalu ambillah semuanya! Dia berkata: Takutlah kepada Allah dan janganlah kamu mengolok-olokku! Aku pun berkata lagi kepadanya: Sesungguhnya aku tidak mengolok-olokmu, ambillah sapi-sapi itu berikut penggembalanya! Lalu ia pun mengambilnya dan dibawa pergi. Jika Engkau mengetahui bahwa aku melakukan itu untuk mengharap keridaan-Mu, maka bukakanlah untuk kami sedikit celahan lagi yang tersisa. Akhirnya Allah membukakan celahan yang tersisa itu

Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 4926 sumber: al-islam.com

Akhirnya Takdir Itu Tiba


Takdir, termasuk jodoh itu sesungguhnya sudah dirancang detail oleh Alloh. 
Alhamdulillah, rasa syukur yang luar biasa ketika mendapat kabar gembira akan datangnya hari yang telah lama kami nantikan. 
Bismillah, dengan kembali meluruskan niat, kami mohon doa restu. 
Pada hari Jum'at 06/08/2010 pukul 13.30 insya'alloh AKHID NUR SETIAWAN akan melangsungkan ujian pendadaran :)


Kenapa banyak orang kaget membaca SMS seperti itu? Hmm... Karena kalimat opening-nya provokatif, hehe... v^_^

Alhamdulillah, setelah sekian tahun akhirnya saya menemukan takdir "ujian pendadaran", takdir yang telah dinantikan banyak orang. Terima kasih atas doa teman-teman sekalian, semoga Alloh memberi balasan yang jauh lebih banyak.

"Meskipun agak lama, kami cukup puas dengan penelitian Anda. Selamat, Anda kami nyatakan LULUS!"
Allohu akbar! Mungkin ini hal kecil bagi sebagian besar orang, tapi bagi saya ini rasa syukur yang teramat dalam. Betapa bersyukurnya kita karena kita bisa bersyukur...

Sekali lagi alhamdulillahi robbil 'aalamiin... Semoga Alloh menambah nikmat ini, semoga segera menjelang takdir-takdir lain yang selalu saja menjadi misteri. Bismillah, serahkan saja pada Alloh... ^_^