Laman

Kenapa Artikel Berita tentang Hari Kiamat Selalu Menjadi Viral?

Kenapa artikel-artikel dan berita mengenai telah munculnya tanda-tanda kiamat atau bukti ilmiah akan terjadinya kiamat sangat mudah menjadi viral di media sosial dan cepat mewabah di media pemberitaan online? Seakan-akan hari kiamat sangat dinantikan dan diharapkan kepastian waktu kebenarannya segera terungkap. Barangkali kisah berikut bisa menjawab pertanyaan itu.


----------



Adanya hasil pengamatan mengenai asteroid besar yang kemungkinan akan menghantam bumi dalam waktu dekat membuat para pemimpin dunia mengadakan pertemuan di bawah koordinasi PBB. Proyek "Perahu Nabi Nuh" memunculkan banyak pandangan dan usulan strategi apa yang mungkin digunakan untuk menyelamatkan sebanyak mungkin manusia dan makhluk hidup lainnya dari pemusnahan massal.


Sayangnya tidak ada kepastian program yang akan dikerjakan bersama di bawah koordinasi PBB. PBB menyerahkan kepada masing-masing negara untuk menyusun strategi semampunya. Ketidakseimbangan cadangan kekayaan dan sumber daya setiap negara sekaligus jumlah penduduk yang bervariasi menyebabkan tidak ada kesepakatan program bersama dalam proyek penyelamatan bumi itu.

Dalam pertemuan lanjutan setelah para pemimpin negara menyusun strategi bagi negara masing-masing ternyata Indonesia memiliki strategi paling menggemparkan. Banyak strategi bermunculan sebagai jalan misi program "Perahu Nabi Nuh". Sebagian besar negara mengamini rencana Amerika Serikat untuk membuat bunker bawah tanah dengan kekuatan tahan terhadap radiasi bom atom atau nuklir yang mungkin diciptakan. Sebagian lain menyambut baik rencana Rusia dan China membuat pesawat ruang angkasa raksasa. Jepang merencanakan Perahu Nabi Nuh dalam makna denotatif dengan asumsi bahwa air memiliki daya redam terhadap guncangan yang sangat stabil.

Para peserta dari berbagai negara saling mengajukan argumen ilmiah, politik, ekonomi, dan pandangan dari banyak aspek sebelum akhirnya mereka semua dibuat bungkam oleh Indonesia. Presiden Indonesia naik ke podium untuk menyampaikan strategi Indonesia dalam menghadapi "kiamat" planet bumi. Dengan wajah penuh optimis sang presiden membuka presentasinya. Peserta semua terdiam tegang, "Bagaimana presiden Indonesia bisa setenang itu di tengah kepanikan semua negara?"

Usai salam dan ucapan syukur presiden Indonesia diam sambil membuka kopyah hitamnya. Ia mengusap rambut ke belakang dengan tangan kiri sembari meletakkan kopyah hitam di samping mikrofon podium dengan tangan kanan.
"Ini bukan hanya masalah kami bangsa Indonesia, ini bukan hanya masalah agama apapun dengan ajaran mereka masing-masing tentang hari kiamat, ini tentang kita, ini masalah kita, ini masalah umat manusia, kemanusiaan, dan seluruh makhluk yang ada di muka bumi."

"Kami bangsa Indonesia telah bulat mengambil sikap dan langkah ini dalam menghadapi kemungkinan bencana dunia yang akan terjadi dalam waktu dekat"

"Kami mengajak semua pemimpin negara yang hadir dalam pertemuan ini jika berkenan juga melakukan sebagaimana rencana kami."

Suara jarum jatuh pun mungkin akan terdengar di ruangan itu. Suasana begitu haru saat presiden Indonesia berkaca-kaca hendak melanjutkan pidatonya.

"Kami bangsa Indonesia telah sering, sering sekali mendapat musibah baik itu berupa bencana alam maupun bencana kemanusiaan."

"Selama ini kami berusaha terus bertahan dan dalam kesempatan ini saya selaku wakil dari seluruh rakyat Indonesia mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada negara lain yang kerap memberikan uluran tangan kepada kami."

"Kami bangsa Indonesia telah bulat dengan keputusan kami."

"Bahwa kami akan mengadakan pesta rakyat selama empat puluh hari empat puluh malam untuk menghadapi bencana ini."

"Ooooh..." suara para pemimpin negara serentak merasa kaget dengan rencana Indonesia.

"Tenang.... Saya mohon tolong izinkan saya menyelesaikan pernyataan sikap selaku perwakilan dari bangsa Indonesia."

Peserta kongres pun kembali tenang.

"Ini, kami, kami akan mengadakan pesta rakyat empat puluh hari empat puluh malam sebagai wujud syukur terdalam kami kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Sudah sangat berat rasanya penderitaan kami di dunia ini. Cobaan, ujian, musibah kami alami bertubi-tubi silih berganti. Kami bersyukur semua ini akan segera berakhir...."

Sang presiden Indonesia mengakhiri pidatonya dengan tangis sesenggukan, "Terima kasih."

Ia berlalu turun dari podium lalu menyalami para pemimpin dunia, memeluk erat mereka, "I'm sorry for all mistakes, thank you for being best partner in this hard world. See you in heaven, i hope..."

*Fiktif imajinatif, semoga nggak gitu2 banget... Harapan itu masih ada, Indonesia 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar