Personal branding bukan sesederhana menjadi beda dari yang lain. Ia bukan juga sekedar yang penting menonjol dan mudah dikenali. Personal branding merupakan identitas. Bisa jadi kita dikaruniai wajah yang sama dengan orang lain namun namanya berbeda. Bisa jadi nama kita sama dengan orang lain namun bentuk wajah kita berbeda.
Alloh telah menciptakan manusia dalam sesempurnanya ciptaan. Tak ada satupun manusia yang sama dengan manusia lain. Alloh menjelaskan dalam Al-Qur'an bahwa manusia diciptakan laki-laki dan perempuan lalu dijadikan bersuku-suku dan berbangsa-bangsa agar saling mengenal. Artinya sejak semula kita memang sudah dilahirkan memiliki personal branding agar memudahkan satu sama lain saling mengenali.
Di sini akan kita bahas hal yang paling mendasar dari personal branding. Ia bukan sekedar identitas fisik sebagai pembeda namun ia sebuah karakter. Karakter tumbuh bukan akibat direkayasa. Karakter tumbuh karena tempaan waktu. Merek-merek lama yang berhasil bertahan dari proses turbulensi pergantian generasi menunjukkan bahwa merek itu mempunyai karakter. Karakter tak akan hilang oleh pergantian mode maupun generasi.
Bagaimana agar kita memiliki personal branding atau merek yang setidaknya memiliki masa usia panjang? Jawabannya bukan buatlah logo, kemasan, dan sebagainya dengan unik. Jawabannya adalah apa misi yang ingin kita usung dalam sebuah produk. Dengan istilah lain apa peran sebuah produk tersebut dalam peradaban manusia sehingga manusia di semua zaman terus menerus memerlukannya.
Dalam perenungan yang lebih mendalam, jika ditarik ke belakang dari sebuah merek atau produk, pastilah ada pertanyaan, "Apa peran yang ingin diambil oleh pemilik atau pencipta produk tersebut dalam peradaban manusia?" Semoga tulisan ini bisa membuka cakrawala berpikir kita mengenai personal branding dalam bisnis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar