Pertama kali mendengar istilah "efektif" dan "efisien" mungkin Anda akan bertanya, "Bedanya apa?" Silakan cari di KBBI untuk makna pastinya namun mari simak penjelasan sederhana ini. Efektif berarti apa yang dikeluarkan oleh seorang pengusaha memiliki daya guna semaksimal mungkin. Efisien berarti apa yang dikeluarkan oleh seorang pengusaha kadarnya seminimal mungkin.
Efektif dan efisien memang tidak perlu dipertentangkan karena keduanya sama-sama menjadi andalan pengusaha. Prinsip ekonomi (kapitalis) mengatakan bahwa dengan modal minimal kita harus berusaha mendapatkan keuntungan maksimal. Saat SMP guru pelajaran ekonomi saya meralat prinsip itu menjadi dengan modal seadanya dapatkan keuntungan sewajarnya. Setelah ngaji saya mengganti prinsip itu menjadi dengan apa yang kita punya kita dapatkan pahala sebanyak-banyaknya.
Terkadang pengusaha memposisikan diri pada kondisi dilema yang sebenarnya tidak perlu. Misal seorang pengusaha catering dihadapkan pada pilihan: mengurangi ukuran porsi, mengganti bahan baku dengan yang lebih murah, mengurangi cabe, mengurangi tisu, tusuk gigi dan sebagainya agar ongkos produksi lebih efisien atau justru menambahkan kartu nama, voucher, selebaran, dan sebagainya agar ribuan dus yang akan dibagikan ke sekian banyak orang menjadi lebih efektif karena sekaligus menjadi media promosi. Kira-kira mana yang Anda pilih jika Anda sebagai pengusaha catering?
Pengusaha yang lebih mementingkan efisiensi cenderung berpikir bahwa pengeluarannya bisa mengurangi laba atau membengkakkan biaya produksi. Pengusaha pro efektivitas cenderung lebih berani berbelanja asal mendapatkan berbagai nilai tambah. Sekali lagi tak perlu dipertentangkan. Mari kita gali dari sisi konsumen. Ada konsumen dengan orientasi harga, ada pula konsumen dengan orientasi kualitas. Konsumen yang berorientasi harga lebih mementingkan murahnya daripada kualitasnya. Konsumen yang berorientasi kualitas seringkali justru akan mencari produk dengan harga mahal asalkan berkualitas.
Mana pasar yang lebih baik untuk disasar? Price oriented people atau quality oriented people? Saya tidak menyarankan Anda untuk ekstrem kepada salah satu kutub. Anda boleh menjadi pengusaha dengan jumlah transaksi sedikit namun omset dan margin keuntungan melangit. Anda juga boleh menjadi pengusaha dengan margon keuntungan sedikit namun jumlah transaksi dan omset juga melangit.
Apa arti semua ini? Anda boleh mengefisienkan biaya produksi sehingga jutaan konsumen loyal dengan harga murah produk Anda. Anda juga boleh mengefektifkan biaya produksi sehingga ribuan konsumen loyal karena termanjakan oleh kualitas produk Anda. Tentu idealnya kita bisa berlaku efektif sekaligus efisien.
Anda sendiri yang tahu kapan harus efektif dan kapan harus efisien. Bisa jadi di awal mendirikan usaha Anda harus berusaha efisien lalu menjadikannya efektif saat usaha sudah berjalan atau sebaliknya di awal menjalankan usaha Anda harus berusaha efektif lalu membuat segalanya lebih efisien saat usaha sudah berjalan. Jangan menjadikannya dilema!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar