Objektivikasi Nilai-Nilai Islam

Sesungguhnya ajaran Islam diturunkan sebagai rahmat bagi semesta alam. Mulianya ajaran Islam akan bisa dirasakan tidak hanya bagi umat Islam tapi juga umat agama lain. Islam tidak memaksa semua manusia masuk agama Islam, bahkan Islam memberi kebebasan bagi manusia untuk memilih.

Pada masa akan dimulainya kebangkitan islam kini perlu sebuah langkah dari para pengambil kebijakan maupun para dai untuk melakukan objektivikasi nilai-nilai Islam. Apa yang dimaksud objektivikasi? Objektivikasi di sini bermakna membangunan opini publik bahwa Islam adalah solusi bagi semua masalah. Ajaran Islam akan menjadi rahmat bagi semua.

Jika kita mengingat kacaunya perbankan di Indonesia pada sekitar tahun 1997 tentu kita bisa sedikit mengambil kesimpulan bahwa perbankan syariah ternyata lebih stabil dari perbankan konvensional. Hingga kini perbankan syariah justru menjamur, hampir semua bank konvensional mempunyai cabang syariah. Artinya masyarakat sekarang semakin percaya pada perbankan islami/ syariah. Tak hanya itu, tak hanya bagi umat Islam, Inggris pun ingin menjadi pengembang keuangan syariah terbesar.

Kita perlu mewacanakan solusi-solusi islami di bidang lain. Bukankah Islam itu syamil mutakamil? Sempurna dan menyeluruh. Subhanalloh, saya cukup berbangga ketika dinas pelayanan umum DKI Jakarta memberlakukan pemisahan penumpang pada bus Trans Jakarta atau Busway. Alasan kebijakan itu adalah menghindari tindak pelecehan seksual yang kerap terjadi pada penumpang wanita. Subhanalloh, bukankan itu nilai islam yang sangat mulia?

Untuk menerapkan syariat Islam ternyata tidak selalu perlu teriak lantang "Tegakkan syariat Islam!". Kenyataan di lapangan mengatakan bahwa masyarakat memerlukan solusi dari Islam. Awal adanya baabul-mar'ah atau pintu wanita di masjidil harom juga dilatarbelakangi kebutuhan penjagaan yang lebih pada kaum wanita. Ya, memang islam lah aturan paling sempurna bagi kehidupan manusia di muka bumi. Sekali lagi, Islam memang benar-benar solusi. Manusia sangat perlu kepada Islam, itu adalah fitroh tak terbantahkan.

Kejernihan hati, kebijaksanaan dan keterampilan membahasakan ke dalam bahasa publik begitu penting bagi dai dalam rangka objektivikasi nilai-nilai Islam ini. Boleh jadi penegakan syariat tidak perlu menunggu berdirinya daulah islamiyah, penegakan syariat bisa kita upayakan sekarang juga. "Jika saat ini syariat Islam ditegakkan di negara kita sepertinya umat Islam sendiri yang akan menentangnya," siasat dakwah para dai yang nantinya akan melunturkan pernyataan itu. Sekali lagi dengan proses objektivikasi nilai-nilai Islam, menjadikan Islam sebagai solusi, tak hanya teoritis tapi dengan bukti empiris bahwa Islam memang benar-benar solusi. Bismillah, mari...

Allohu a'lam...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar