Berbondong-bondong
orang datang ke tukang ramal di setiap pergantian tahun. Berbagai
acara diselingi ramal kartu tarot, garis tangan, dan sebagainya.
Mereka berusaha menerka-nerka takdir Alloh. Tidak lain kebiasaan
tersebut hanyalah sia-sia bahkan bisa menjerumuskan seorang muslim
dalam perbuatan syirik.
Dari
Abi Huroiroh RA dari Nabi SAW bersabda: “Barangsiapa yang
mendatangi tukang tenung lalu membenarkan apa yang dikatakannya maka
ia telah mengkufuri apa yang diturunkan kepada Muhammad SAW” (HR
Abu Dawud, Bukhori, Ahmad dan Tirmidzi).
Dalam riwayat lain seorang muslim yang datang ke dukun tidak akan
diterima sholatnya oleh Alloh selama 40 hari.
Bagaimana
sebenarnya kita memperbaiki nasib? Apakah takdir bisa diubah? Seorang
muslim wajib beriman pada takdir, baik ataupun buruk. Kita terlahir
dari rahim ibu kita, berjenis kelamin laki-laki atau perempuan, lahir
di kota mana, itu takdir yang sudah terjadi dan tidak bisa diubah.
Sikap kita adalah menerima semua itu dengan bersyukur atau bersabar.
Akan
menikah dengan siapa, akan memperoleh rizki dari mana, akan meninggal
seperti apa, itu takdir yang belum terjadi, tentu bisa diupayakan
agar takdir yang akan datang itu merupakan takdir terbaik. Semua
telah ditetapkan oleh Alloh tapi kita tidak pernah mengetahui yang
belum terjadi. Peluang kebaikan selalu ada, maka kita berusaha
mencari takdir terbaik yang belum terjadi.
Seseorang
sedang menderita sakit, ia bisa memilih berobat atau bersabar.
Seseorang yang berobat bisa memilih ke rumah sakit A atau B. Di rumah
sakit A dia bisa memilih diperiksa dokter X atau Y. Dia bisa
mengikuti anjuran dokter X atau mengabaikannya. Hidup ini penuh
pilihan-pilihan. Kita hanya harus berusaha memilih dan menjalani yang
terbaik.
Jadi
bagaimana kita memperbaiki nasib di tahun baru ini? Sederhana saja:
iman, ikhtiar, doa, tawakal, syukur, sabar, iman, ikhtiar, doa,
tawakal, syukur, sabar, dan seterusnya. Kita hanya menjalani
sunnatulloh, maka tak ada pilihan sikap seorang mukmin kecuali dua:
syukur atau sabar. Setelah itu kembali pada iman dan kembali
berikhtiar.
Semoga
kita beroleh barokah berlipat dengan usia yang masih diberikan pada
kita di tahun baru ini. Bismillah. (Akh)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar