Bidadari


Oh bidadari... 
Mengapa kau masih saja bersembunyi di balik awan? 
Adakah kau menanti? 
Adakah takdir untuk kita? 
Ataukah kita hanya akan bertemu setelah para malaikat berucap salam selamat datang?



Bidadari... 
Di balik awan wajahmu membayang... 
Melalui perhiasan ciptaan-NYA. 
Lelah aku menunduk. 
Tak bisakah kau turun dari atas sana hingga leherku tak pegal ketika mencuri pandang ke langit? 
Agar aku bukan pencuri lagi. 
Agar aku tak perlu menunduk lagi. 
Agar ada yang bisa slalu kupandangi.



Bidadari... 
Kurasa dosa tiap wajahmu diam-diam di balik sajadah. 
Dosa kan pula jika senyummu mengembang di lembar-lembar mushaf. 
Tercela aku melihat langkah anggunmu di sela-sela shoff. 
Biadab aku menyentuh jarimu di air wudlu. 
Hina kan aku kau kedipi di kotak infaq. 

Ah, kalau begini aku jadi lupa pada Robb-ku. 
Bisa jadi akulah musyrik. 
Kutahan saja tetap menunduk. 
Tidak juga mendongak.


Tapi jika kau takdirku, kan kupandang arah depan. 
Tak kan lama kau kupandangi. 
Agar aku tak lupa Robb-ku. 
Karena was-was menjelma sakinah...

^_^


Ada yang tersenyum membaca ini? =D 
Akhirnya diposting juga... =P 

Yogyakarta, 29 November 2008

4 komentar:

zenmuhammad mengatakan...

wah3x... Kang Akhid pinter juga nulis sajak...

tanti mengatakan...

akhid, jika kau rajin nulis TA serajin kau nulis di blogmu.. in no time kamu bakal jadi penulis skripsi terbaik sepanjang masa.. :)

Anonim mengatakan...

Akh, ayo kita berbisnis sebagai alasan untuk tidak mengerjakan TA. hahaha... ga ding. yo, cepet lulus, biar bidadarinya ga nunggu kelamaan :P

Akhid Nur Setiawan mengatakan...

ZenMa> Ah, nggak juga... :P

Tanti> Insya'alloh dah mau selesai skripsiku tan...

Noe Ivan> Ayo kita jemput bidadari... ^_^

Posting Komentar