Belajar Sabar Akh...

Aku tahu senyuman itu senyum kelelahan, senyum yang juga selalu saja menjadi senyum penawar lelah. Sekalipun hambar, insya'alloh senyum itu berpahala. Senyum itu menggambarkan harapan dan keinginan yang sangat kuat.

Genggam lebih erat, akh! Kepalkan tangan sekeras mungkin! Pijakkan kaki sekokoh mungkin! Jangan pernah melepas ikatan kita! Ikatan iman yang akan menjaga kita dari terhuyung dan terjatuh. Kuatlah! Tegarlah! Sabar, akh!

Keniscayaan-keniscayaan jalan dakwah bukan sekedar teori. Dakwah itu panjang jalannya. Dakwah itu banyak rintangannya. Dakwah itu sedikit sekali pengusungnya. Jumlah kita yang banyak bukan lantas menjadikan beban terbagi rata lalu terasa ringan. Beban dakwah selamanya akan terasa berat bagi segolongan orang. Sisanya juga bukan berarti tiada. Mereka memperindah, mereka menikmati, mereka bersimpati. Syukuri, harus kita syukuri. Kerja keras tak perlu dikurangi. Jika hendak menghibur diri, katakan saja "Beginilah jalan dakwah mengajarkan kami".

Sabar, akhi... Sabar, akhi... Sabar, akhi... Bagimu bidadari bermata jeli cantik tak tertandingi, bagimu surga abadi seluas langit dan bumi, bagimu dipan-dipan tinggi, bagimu bantal-bantal tertata rapi, bagimu hamparan permadani, bagimu gelas-gelas terisi, bagimu minuman bersegel miski, bagimu buah-buahan nan dekat dan mudah dipetiki, bagimu pakaian sutra mewangi, bagimu istri-istri sebaya lagi suci, semua bagimu insya'alloh... Sekali lagi, sabar, akhi...

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Luar biasa akh tulisan2 antum, termasuk yg satu ini. Moga Allah karuniakan kesabaran dan keistiqomahan di jalan ini, hingga hanya ajal yang menghentikan langkah ini.

Akhid Nur Setiawan mengatakan...

Aamin, insya'alloh... Baarokalloh...

Posting Komentar