WISUDA

Wisuda bukan lagi upacara istimewa untuk para sarjana. Anak TK pun kini diwisuda, lengkap dengan toga dan samirnya. Para orang tua bisa berbahagia dan bangga lebih dini tanpa harus menunggu anaknya selesai mengerjakan revisi skripsi.

Kompetensi demi kompetensi dikoleksi. Amal demi amal dijalani. Capaian demi capaian disyukuri, sampai tiba wisuda akhir kita nanti.

Wisuda akhir bukanlah ketika tali kuncir di kepala digeser ke kanan oleh guru kita. Wisuda akhir tiba saat tali kuncir di kepala kita dilepaskan ikatannya. Saat itu toga kita akan berwarna putih bersih, tidak lagi hitam kelam.

Orang-orang akan bersaksi tentang kehidupan kita. Proses studi kita dipenuhi kebaikan atau keburukan, orang lain yang merasakan. Sebagian orang akan menangis kehilangan karena teringat semua kenangan.

Bagaimana keadaan kita saat itu? Persis sebagaimana usai menjalani wisuda sarjana, hari-hari penuh kegelisahan serta merta menggantikan semua kebahagiaan. Gelap gulita penuh tanda tanya menyelimuti kita.

Berbagai pertanyaan diajukan pada kita sepulang wisuda, "Kamu lanjut S2? Kerja dimana? Sudah ada calon belum? Kapan nikahnya?"

Selesai prosesi wisuda akhir, tak ada satupun kawan saat dua malaikat mengajukan pertanyaan, "Siapa Rabb-mu? Apa agamamu? Siapa nabimu?"

Kegelisahan akan pertanyaan-pertanyaan itu terus berlangsung hingga tiba hari yudisium akbar. Itulah hari penentuan kelulusan yang sesungguhnya. Pada hari itu mulut-mulut akan dikunci. Tangan dan kaki diminta menjadi saksi. Tiada pembicaraan kecuali yang diizinkan oleh Yang Maha Rahman.

Tak sedikit yang tidak lulus karena lalai selama masa studi. Ada mahasiswa berprestasi yang merugi karena nilai bagusnya dianggap nol, "kadzdzabta!"
Ada juga yang diluluskan tapi harus menjalani remidiasi. 

Mereka yang dicintai dosen pembimbing bisa mendapat syafaat lulus cepat. Boleh jadi bukan sebab bagusnya nilai mereka tapi karena kecintaan, adab, sopan santun, ketekunan, dan kesungguhannya selama menjalani bimbingan. Mereka yang nilainya kurang bagus tapi gemar mengerjakan tugas secara berkelompok bisa terbantu dengan nilai kolektif kelompoknya.

Pada akhirnya semua yang memenuhi syarat akan diluluskan. Mereka diluluskan bukan karena hebat dan bisanya tapi atas rahmat dan kasih sayang-Nya. Para malaikat pun mengucap salam selamat untuk mereka.

Wisuda akbar akan diselenggarakan di dalam surga. Akan hadir di sana para Nabi, Rasul, Aulia, Syuhada, Shadiqin, Shalihin, Mukhlisin, Shabirin, Muttaqin, Mu'minin, dan orang-orang yang telah diberi nikmat semuanya. Kebahagiaan tebesar akan dirasakan wisudawan wisudawati ketika mereka diberi kesempatan berjumpa langsung dengan Allah 'azza wa jalla.

Apa yang telah kita siapkan untuk menghadiri hari wisuda itu?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar