Mereka Tak Pernah Mengerti

Senada dengan Thomas Alva Edison yang berkali-kali gagal menyalakan lampu pijarnya, "Aku tidak lima kali gagal ikut yudisium tapi aku menemukan lima cara untuk tidak ikut yudisium" Haha!

Betapa dahsyat ketika kita mampu mengubah kegagalan-kegagalan kita menjadi energi positif. Bagaimana dengan Anda? Masihkah mendung nan gelap membayangi langkah kita? Ketakutan akan hujan deras masih menghalangi kita untuk melalui hari-hari di luar rumah? Keluarlah! Kejar matahari! Berlari! Meradang menerjang! Luka dan bisa, bawa berlari! Hingga hilang pedih perih... :D

Percayakah Anda bahwa nyeri itu bisa ditoleransi? Bahwa nyeri itu punya ambang batas? Jika sensasi nyeri telah mencapai BEP (Break Event Point, istilah dalam bidang ekonomi), nyeri yang lebih dari titik itu tidak akan kita rasakan lagi? Atau bahkan nyeri itu akan berbalik menjadi sensasi nyaman. Makanya ada orang yang mungkin hobi menyiksa atau disiksa. Aneh memang...
(Wah, kaya'e bakal jadi tulisan aneh juga nih... Hehe!)

Bukan lagi plan B atau plan C, ini adalah plan F. Yah, wisuda November, tidak biasanya diadakan, katanya jika ada 20 mahasiswa, akan ada wisuda. Oke, mari kita kembali menantang badai. Mari lanjutkan petualangan! \\(^o^)//

Jalan hidupku memang cukup parah, mahasiswa FK yang aneh v^_v Haha! Aku, kami adalah orang-orang istimewa, mahasiswa luar biasa yang menyukai tantangan lain dari mahasiswa pada umumnya. Breaking the habbit. Mari kita membanggakan diri kita! (baca: menghibur diri). Tak semua orang punya kesempatan merasakan apa yang kita rasakan. Kalian harus belajar dari kami wahai orang-orang normal... v^_^

Pada kenyataannya kami adalah orang-orang yang terbebas dari rasa takut (baca: ngeyel, mbeling). Berbagai masalah janggal menghampiri kami. Orang normal mungkin sudah bunuh diri, tapi kami justru menikmati. Kamilah orang-orang tahan banting yang telah ditempa kehidupan dengan begitu keras. Maka sekali lagi, belajarlah dari kami! Haha!

Jika rata-rata manusia berusaha menghindari atau memecahkan masalah, kamilah pembuat masalah. Kamilah masalah, kamilah yang menari ketika diam menjadi pilihan mereka yang tidak ingin cari masalah. Kamilah pemberontak. Tapi ingat, kamilah yang nantinya akan menguatkan kalian jika merasa berat menghadapi masalah. Kamilah yang akan menenangkan kalian dengan kata-kata kami, "Ada yang lebih parah dari apa yang kau alami, kawan..."

Biarkan kami berkarya dengan gaya kami. Ketika ramai orang membaca Sobota dan Guyton, kami asyik dengan disein grafis. Kalian melihat tampilan-tampilan buku menarik, kamilah yang akan mencetaknya. Koran yang mengasyikkan itu, bisa jadi kamilah penulisnya. Otak kiri dan kanan memang berbeda... Jadi tak perlu protes dengan keberadaan kami karena kamilah yang akan memperindah materi fungsional kalian. Kamilah pemecah keheningan di kelamnya malam. Ketika kalian bekerja, kami akan tidur karena kita memang berbeda shift. Jika pemikiran kita tidak pernah saling bertemu, biarkan saja. Ada jenis orang lagi yang bisa mempertemukan ide kita. Ya, masing-masing punya peran penting.

So what jika masa depan kami buram? Kami akan menemukan senter kreasi kami sendiri yang bahkan bisa membantu mata kami melihat dalam kegelapan. Kamilah orang yang tak pernah kehabisan alasan. Kamilah argumentator paling kaya bahan. Logika sistematis tak diproses dalam program kami. Kami menemukan secara acak. Apa yang tak bisa kalian jangkau, kami yang akan mengambilkannya. Kamilah pembidik peluang paling ulung. Jika orang biasa akan mencari-cari kunci untuk masuk rumah, kamilah yang segera membongkar genting untuk membukakan pintu dari dalam. Jangan remehkan kami, kami tak suka dikasihani, kami punya cara sendiri.

Manusia tidak selalu hidup dalam bidang yang ditekuninya. Keterampilan yang dikuasai tidak selalu sesuai dengan pilihan semula. Rizki Alloh itu luas. Manusia bodoh jika membatasi diri. Calon perawat yang bisnis bebek, bisnis sapi, sarjana peternakan yang jadi customer service, dokter yang jadi penyanyi, perlu contoh apa lagi? Ada seorang wanita yang sengaja keluar dari SMA yang bisa dikatakan terbaik di seluruh Jogja untuk membangun kerajaan bisnisnya. Satu dari empat belas pesawat pribadinya menjadi pesawat pertama yang tiba di lokasi bencana tsunami 2004. Tokoh-tokoh dan penemu kebanyakan gagal dalam akademiknya. Biarkan saja!

Jika ada yang belajar sendiri lalu ilmunya setara dengan mereka yang belajar di bangku sekolah dan dapat ijazah, kenapa diperlakukan berbeda? Seorang pengamat dunia pendidikan pernah mengatakan bahwa standar nilai UAN atau kelulusan yang ditentukan dari tiga hari ujian akan membuat seorang siswa hanya memikirkan tiga hari itu, ia akan kehilangan minat membaca novel, buku-buku non akademis atau mengembangkan keterampilannya. Haha! Tentu tetap ada siswa-siswa aneh yang tidak terlalu peduli dengan tiga hari itu, merekalah generasi penerus kami. Hahaha!

Bukankah bisa diseimbangkan? Silakan... Ada mereka yang tak mau menyeimbangkan karena merekalah penyeimbang. Haha! Bukankah tulisan ini sudah bisa menjadi gambaran? Kami tak pernah kehilangan akal. Pukul jatuh kami, kami bangkit lagi, atau kami jadi merangkak, bahkan menggali tanah, atau awasss! Tiba-tiba kami turun dari langit. Logaritma komputer tak berlaku bagi kami. Kamilah manusia dengan banyak pilihan. Berarti tidak fokus? Ah, kalian belum juga mengerti, kamilah yang menemukan jalan-jalan baru untuk mencapai tujuan. Tahukah kalian arti petualangan? Ketika jalan setapak yang telah dibuat para pendaki sebelumnya tidak kita ikuti lalu kita tersesat. Kita temukan jalan baru. Kita temukan view dan angel yang lebih menarik untuk foto-foto. Haha!

Ah, entah kawan. Ketahuilah jargon kami, "MEREKA TAK PERNAH MENGERTI" v_v
Mari kawan, kita sama-sama sadari bahwa kita dicipta-Nya berbeda-beda. Belajarlah dari kami karena kami juga belajar dari kalian. Kita hidup untuk saling tolong dan melengkapi. Mari temukan potensi masing-masing, gali-gali, kembangkan, manfaatkan, bagi-bagi, ajarkan, tukar-tukar, berkarya untuk dunia! ^_^


An emotional note... 
Dedicated to: orang-orang aneh, orang-orang tersisih, orangerti, orang-orang opo waelah sing merasa, hahaha!


SELAMAT BERKARYA DAN TETAP SEMANGAT!!! :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar