Anda bisa mendownload nasyid berikut ini:
Silakan lihat syair keduanya di bawah ini:
Generasi Harapan
By Izzatul Islam
A... aaaaa... 7x
Di mana dicari pemuda Kahfi
Terasing demi kebenaran hakiki
Di mana jiwa pasukan Badar berani
Menoreh nama-Mu ya Perkasa Abadi
Umat melalam di gelap kelam
Tiada pelita penyinar terang
Penunjuk jalan kini membungkam
Lalu kapankah fajar kan datang
Mengapa kau patahkan pedangmu
Hingga musuh mampu membobol bentengmu
Menjarah menindas dan menyiksa
Dan ditanya diam sekedar terpana
Bangkitkan negeri
Lahirkan generasi
Pemuda harapan
Tumbangkan kedzoliman
Wajah dunia Islam ini memburam
Cerahkan dengan darahmu
Panji Islam telah lama terkulai
Menanti bangkit kepalmu
Di mana jiwa pasukan berani
Terasing demi kebenaran hakiki
Di mana jiwa pasukan berani
Menoreh nama-Mu ya Perkasa Abadi
Generasi Harapan
By Gondes
Ha...hahahahaha... 7x
Di mana ada ikhwan pemberani
Yang sudah mandiri dan selalu mengaji
Tetapi hidupnya masih terasa sunyi
Indahnya ada pendamping berhati suci
Banyak sekali ikhwah yang mandiri
Orang tua sudah tidak kasih subsidi
Punya rumah juga kendaraan sendiri
Tetapi sepertinya kehilangan nyali
Jangan lama-lama kuliahnya
Tak baik demo sepanjang masa
Ujian jangan ditunda-tunda
Jangan abadi jadi mahasiswa
Saat demo semangat semua
Pulang demo bolos kuliahnya
Ujian jangan nyontek temannya
Bikin kecewa calon mertua
Jangan kecewa yang ditolak ta’arufnya
Masih selalu ada kesempatan kedua
Bilakah tiba umur kita telah dewasa
Harus punya rencana sempurnakan dien yang mulia
Makanya saat kita membikin data
Isinya jangan terlalu banyak gaya
Sangatlah mungkin ditolak ta’arufnya
Karna lawan bingung membacanya
Ikutlah pelatihan membikin data
Belajar dengan benar menyusun data
Sederhana dan jangan berbunga-bunga
Ungkapkan fakta apa adanya
Dimana dicari seorang ukhti
Yang sudah siap untuk dijadikan istri
Adakah calon mertua yang baik hati
Sudi menerima calon mantu begini
Susahnya mencari ukhti sejati
Sederhana pandai dan berbudi pekerti
Memahami kekurangan calon suami
Untuk membina keluarga yang islami
Mengapa kau patahkan pedangmu
Hingga teganya kau menikah dulu
Yang di sini bujangan semua
Yang di situ malah pada ketawa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar