Belakangan saya mengamati fenomena bertambahnya jama’ah sholat rutin di masjid kampung saya. Pertambahannya rata-rata hanya satu orang per Romadhon. Setiap selesai bulan Romadhon biasanya ada satu orang yang jadi rutin sholat jama’ah di masjid. Pertambahan jama’ah ini patut disyukuri meski tak sampai seperti istilah dalam surat An-Nashr “afwaajan”.
Dalam benak saya timbul suatu ide untuk menambah jumlah jama’ah di masjid dengan metode yang cukup sederhana. Jika selama setahun satu orang jama’ah yang sudah rutin hadir dalam sholat jama’ah di masjid membawa atau mengajak satu orang saja untuk bergabung, jumlah jama’ah akan berlipat dua pada tahun berikutnya. Poin pentingnya adalah waktu satu tahun itu tidak boleh berlalu tanpa adanya pertambahan jumlah jama’ah, walau hanya seorang dua orang.
Ide rekruitmen berbasis jama’ah memunculkan pemikiran baru bahwa semestinya jama’ah tidak sekedar menjadi jama’ah tapi juga harus menjadi da’i yang menyeru dan beramar ma’ruf nahi munkar. Jama’ah juga perlu berdakwah, minimal mengajak satu orang tiap tahun untuk mengisi shof-shof di masjid. Jama’ah perlu diberi pemahaman juga mengenai urgensi dakwah.
Sebenarnya banyak hal yang bisa kita lakukan untuk berkontribusi dalam proses pemenangan islam kembali. Metode “one get one” juga bisa kita terapkan dalam tholabul ‘ilmi atau ketika pergi ke sebuah pengajian. Jangan biarkan motor kita yang sebenarnya muat untuk berboncengan hanya kita kendarai sendirian untuk pergi ke sebuah kajian ilmiah. Ajaklah teman atau tetangga yang kebetulan sedang tidak ada acara untuk ngaji, gak ada ruginya kan? Malah nambah pahala. Ok! Selamat berkarya dan tetap semangat! :D
---end of this note---
Tidak ada komentar:
Posting Komentar