Mungkin aku hanya harus sedikit bersabar
Sebentar juga berlalu
Pasti berlalu...
Kuharap tiada lama lagi
Tak selamanya akan begini
Takdir baru menanti...
Tak terhitung bilangan hari
Tlah kusia bersamamu
Bersama rasa yang tercabik
Sabar, sabar, kataku
Sebentar lagi juga berlalu
Tak istimewa mungkin
Tapi terindah bersamamu
Walau pada akhirnya dan selalu
Pilu...
Yah, semua hanya cerita
Kita semua punya cerita
Tak terkecuali makna di baliknya...
Kenapa kita harus bertemu?
Jika pada akhirnya harus saling melupakan
Satu sama lain tersakit menyakitkan...
Ya Robb...
Nampaknya Kau tak pernah kehabisan skenario
Aku ikut lah...
Jalan cerita-Mu...
Ridho aku
Asal semua segera berlalu
Segeralah berlalu...
Bismillah...
Angkat dagu
Pandang lurus ke depan
Masa lalu tlah berlalu
Masa depan tak mau menunggu...
Kuyakin takdirmu
Kuyakin takdirku
Anggap saja kita telah melaluinya
Karena kita kini di atas takdir baru
Dan akan terus beranjak
Menemui takdir-takdir baru...
Temui bahagiamu
Kan kucari bahagiaku
Babak kita kan berlalu...
Dan kau tetap harus tahu
Aku masih dan selalu mencintamu
Tak terlupa
Meski akan berlalu
Tak kan lupa aku...
Begini nasib jadi bujangan
Hanya berusaha menghibur diri
Mu itu kata ganti untuk masa muda
Masa lajang, masa menunggu
Sampai berlalu
Segeralah berlalu...
A sa yang terputus kelak kan terajut
R indu dan pilu cepat kan terbasuh
C inta yang menderu kan temukan muaranya
E nyahkan ghoyah selain-Nya
L illah, billah, fillah...
Suatu saat dan kuharap segera
Kan kuucap, "Pamit dulu ya"
Dan kaujawab, "Ya, hati-hati"
Baarokalloh...
Baarokalloh...
Saat ini ku masih sendiri
Ah, tidak sendiri!
Bersamamu
Tapi segeralah berlalu...
Maukah kau jadi saksi?
Saksi tekadku ini:
ROMADHON TAHUN DEPAN HARUS SUDAH TIDAK SENDIRI!!!
v(^^,)
LANJUTKAN hidupmu, Bujang!
Jangan selalu menunduk dan terus menerus merasa hanya sebagai WONG CILIK!
Percayalah, HARAPAN ITU MASIH ADA!
LEBIH CEPAT LEBIH BAIK, bukan?
SEMANGAAATT!!!
\\(^o^)//
Tidak ada komentar:
Posting Komentar