Kendeli???

Sebuah budaya di tanah Jawa, jika kebetulan melewati seorang atau sekelompok orang sedang bekerja maka kita mengucapkan, “Kendeli...”

Orang yang mendengar ucapan itu biasanya menjawab “Nggih...” dan tetap melanjutkan bekerja.

Dalam bahasa Jawa “kendel” mempunyai dua pengucapan:
  1. Kendel diucapkan sebagaimana kita mengucap “segel” dalam bahasa Indonesia
  2. Kendel diucapkan sebagaimana kita mengucap “pegel” dalam bahasa Indonesia
Pengucapan pertama bermakna mengajak orang yang bekerja untuk kendel (istirahat). Jika ini dituruti maka orang-orang tak akan pernah selesai dalam pekerjaannya karena hampir tiap orang lewat selalu mengajak kendel. Ayo istirahat lagi.
Pengucapan kedua bermakna mengajak orang yang bekerja untuk kendel (berani). Dengan ajakan kendel ini orang-orang yang bekerja akan semakin terpacu semangatnya apalagi hampir tiap orang lewat selalu mengajak kendel. Ayo lebih berani lagi.

Yang sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari adalah kendel dengan pengucapan pertama sehingga orang-orang senantiasa menahan godaan untuk istirahat ketika bekerja. Bekerja menjadi suatu hal yang berat. Orang-orang membayangkan betapa nikmatnya beristirahat. Sayang kendel pengucapan kedua sangat jarang atau bahkan hampir tidak pernah kita dengar, padahal itu yang kita butuhkan, saling menyemangati, saling mengobarkan keberanian, saling menasihati.

Ayo kita kendeli!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar