Orang yang
mendengar ucapan itu biasanya menjawab “Nggih...” dan tetap melanjutkan
bekerja.
Dalam bahasa Jawa “kendel”
mempunyai dua pengucapan:
- Kendel diucapkan sebagaimana kita mengucap “segel” dalam bahasa Indonesia
- Kendel diucapkan sebagaimana kita mengucap “pegel” dalam bahasa Indonesia
Pengucapan pertama
bermakna mengajak orang yang bekerja untuk kendel (istirahat). Jika ini
dituruti maka orang-orang tak akan pernah selesai dalam pekerjaannya karena
hampir tiap orang lewat selalu mengajak kendel. Ayo istirahat lagi.
Pengucapan kedua
bermakna mengajak orang yang bekerja untuk kendel (berani). Dengan ajakan kendel
ini orang-orang yang bekerja akan semakin terpacu semangatnya apalagi hampir
tiap orang lewat selalu mengajak kendel. Ayo lebih berani lagi.
Yang sering kita
dengar dalam kehidupan sehari-hari adalah kendel dengan pengucapan pertama
sehingga orang-orang senantiasa menahan godaan untuk istirahat ketika bekerja. Bekerja
menjadi suatu hal yang berat. Orang-orang membayangkan betapa nikmatnya
beristirahat. Sayang kendel pengucapan kedua sangat jarang atau bahkan hampir
tidak pernah kita dengar, padahal itu yang kita butuhkan, saling menyemangati,
saling mengobarkan keberanian, saling menasihati.
Ayo kita kendeli!
Ayo kita kendeli!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar