Purnama Berlalu; Pilu...


Ketika cahaya bulan kian memudar 
nampak ronanya tak lagi bundar 
hawa dingin menyerang dadaku 
mendung mendera 
sendu menusuk-nusuk 
nafas yang kuhirup mengkristal di percabangan bronkus 
manifestasinya sesak, pedih, lalu mati rasa...



Apakah ini rindu? 
atau memang sudah perlu nekrotomi?


Biru lebam membekas di iktus kordisku 
meradang tiap kali kuseka kabut haru...



Tak kuingkari bahwa kini bulan tak lagi purnama 
tapi masih bercahaya 
sisa-sisa cinta...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar